Wednesday, December 30, 2015

BAHAYA ASAP ROKOK PADA IBU HAMIL



BAHAYA ASAP ROKOK PADA IBU HAMIL





Banyak perempuan hamil yang tidak merokok tapi terkena dampaknya akibat sering terpapar oleh asap rokok dari sekitarnya. Perempuan hamil yang terpapar asap rokok baik dari rekan kerja, lingkungan atau anggota keluarganya bisa menimbulkan risiko tertentu.
Kondisi ibu hamil yang kena asap rokok tanpa disadari sebenarnya berpengaruh terhadap kehamilan dan janin yang dikandungnya.Senyawa kimia yang terdapat di dalam rokok bisa masuk ke dalam tubuh ibu hamil dan meracuni janin yang dikandungnya. Dalam studi yang dilaporkan pada American Association for Cancer Research di Washington menuturkan bahwa senyawa yang masuk tersebut bisa menyebabkan kerusakan genetik yang nantinya bisa menjadi awal bagi penyakit leukimia atau kanker lain.
Peneliti dari University of Louisville menganalisis bahwa ada 3 karsinogen (senyawa pemicu kanker) dari tembakau yang bisa masuk ke dalam tubuh ibu dan bayinya yaitu benzo(a)pyrene, 4-aminobiphenil dan akrilonitril.
Selain bisa menyebabkan kanker, ibu hamil yang terpapar asap rokok juga bisa menimbulkan bahaya lain, seperti dikutip dari CDC.gov dan Telegraph, Kamis (19/5/2011) yaitu:
  1. Asap rokok bisa menyebabkan kematian dini (premature death) pada bayi yang sedang dikandung dan menimbulkan penyakit ketika bayi tersebut lahir
  2. Berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) karena racun dalam rokok bisa menghambat aliran darah yang merupakan sumber nutrisi bagi bayi
  3. Asap rokok bisa meningkatkan risiko bayi meninggal akibat mengalami SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) dibandingkan dengan bayi yang tidak terpapar asap rokok
  4. Meningkatkan risiko bayi terkena bronkitis, pneumonia, infeksi telinga dan memperlambat pertumbuhan paru-paru
  5. Asap rokok selama hamil bisa menyebabkan perubahan dalam struktur DNA bayi yang nantinya dapat melemahkan sistem kekebalan tubuhnya
  6. Mengganggu pertumbuhan otak janin selama di dalam kandungan, serta berisiko mengalami keterbelakangan mental
  7. Sering terpapar asap rokok bisa membuat bayi lahir prematur yang umumnya memiliki perkembangan organ tubuh yang belum sempurna
  8. Meningkatkan risiko bayi yang dikandung memiliki asma
  9. Meningkatkan risiko bayi lahir cacat seperti bibir sumbing akibat adanya kelainan pada sperma sang ayah yang perokok
  10. Pengaruh asap rokok bisa menyebabkan bayi mengalami penyakit jantung bawaan hingga keguguran

Untuk mencegah hal tersebut diperlukan kerjasama dari berbagai pihak baik keluarga, teman-teman kerja dan orang-orang disekitar ibu hamil untuk tidak merokok. Serta membuat peraturan yang lebih jelas mengenai tempat-tempat mana saja yang boleh dan tidak boleh merokok.

Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Hamil



Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Hamil




1. Yang Perlu Diperhatikan saat melakukan Hubugan
    Intim Saat Hamil

Sedikit mengutip dari DokterSehat.com tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berhubungan intm saat hamil. Banyak pasangan muda yang kebingungan untuk melakukan hubungan intim pada saat sang istri sedang mengalami kehamilan. Banyak pasangan yang takut jikalau mereka berhubungan intim maka akan mengganggu kehamilan yang sedang dialami sang istri. Kekhawatiran ini dirasa wajar, khususnya untuk pasangan yang baru mengalami masa kehamilan pertama. Namun, ternyata, meskipun dalam kondisi hamil, ternyata hubungan intim suami istri pun tetap dapat dilakukan, meskipun dengan batasan-batasan tertentu agar kesehatan kehamilan tetap terjaga. Beberapa hal yang patut diperhatikan agar dapat melakukan hubungan intim dengan aman saat hamil adalah sebagai berikut:
  • Hal pertama yang paling banyak ditanyakan tentunya adalah bagaimana posisi berhubungan intim yang aman saat hamil. Hal ini sangat penting karena akan sangat berpengaruh pada kondisi janin. Pakar kesehatan manyarankan bahwa posisi pria, khususnya yang menindih tubuh wanita, ada baiknya tidak dilakukan demi keamanan kehamilan. Gerakan yang terlalu cepat dan kuat dari pria juga sebaiknya jangan terlalu dipaksakan.
  • Banyak pasangan yang menilai puncak dari sebuah hubungan intim adalah adanya orgasme. Hal ini juga tetap dapat dicapai meskipun kondisi sang istri dalam kondisi hamil. Namun, orgasme pada wanita hamil ternyata dapat memicu kontraksi rahim. Jika kontraksi terjadi dalam waktu kurang dari satu jam, maka hal tersebut tidak perlu dipermasalahkan. Namun, jika konstraksi rahim terjadi lebih dari satu jam, ada baiknya pemeriksaan ke dokter dilakukan.
  • Untuk dapat melakukan hubungan intim, ada baiknya juga hanya dilakukan jika kondisi kandungan dalam kondisi sehat, tanpa adanya gangguan seperti mulut rahim terbuka, ketuban pecah, infeksi, atau masalah lainnya.
  • Ada baiknya seks oral tidak dilakukan oleh wanita hamil. Hal ini dikarenakan hormone estrogen wanita hamil akan menyebabkan pembuluh darah wanita terbuka. Hal ini tentu saja membuat pembuluh darah rentan mengalami bakteri dari air liur.
  • Ada baiknya pasangan yang pernah mengalami sejarah keguguran untuk tidak berhubungan intim untuk menghindari resiko adanya keguguran lagi.
  • Hal yang sama berlaku bagi wanita yang mengalami kehamilan yang lebih dari kembar dua. Resiko dari melakukan hubungan intim akan sangat tinggi karena adanya beban kehamilan yang cukup tinggi.


2. Jangan Terlalu Gemuk Saat Hamil

Wanita yang kelebihan berat badan saat hamil berisiko mengalami gestational diabetes. Kemungkinan besar risiko terserang diabetes tipe 2 akan mengembang usai melahirkan. Gestational diabetes biasanya terjadi saat masa kehamilan. Diabetes jenis ini bisa mengakibatkan bayi tumbuh besar pada usia kehamilan dan dapat mengakibatkan terjadinya komplikasi saat persalinan.
Sebagaimana yang dilansir dalam Foxnews, 50 persen wanita yang didiagnosis menderita diabetes gestational bisa mengembangkan diabetes tipe 2 dalam lima sampai 10 tahun ke depan. Wanita yang mengalami obesitas atau berat badan berlebih serta memiliki riwayat diabetes pada keluarga berisiko mengalami diabetes gestational. Sebagai pencegahan, para wanita disarankan untuk mengontrol berat badan sebelum hamil.
Selain itu, konsumsilah suplemen seperti suplemen inositol yang bisa mengembalikan keuburan dalam sindrom ovarium polikistik. Suplemen ini bisa mengurangi risiko ibu hamil terkena diabetes gestational.

3. Kurang pemakaian Sepatu Hak Tinggi


Penggunaan sepatu hak tinggi dapat menyebabkan peregangan otot-otot di daerah pinggang. Ibu hamil akan lebih sering mengeluskan rasa sakit dan pegal di daerah pinggang. Hal ini disebabkan pada saat hamil terjadi perubahan sumbu tubuh, dimana tubuh akan cenderung condong ke depan, sehingga ibu hamil berusaha menegakkan tubuh dengan cara meregangkan otot pinggang dan punggung. Nah, jika ibu hamil menggunakan sepatu dengan hak tinggi, peregangan otot di daerah pinggang dan punggung akan semakin bertambah, karena beban ke depan menjadi double, dari kehamilan itu sendiri dan juga dari sepatu hak tinggi, dan ini mengakibatkan pinggang dan punggung terasa semakin sakit.
Selain itu sepatu dengan hak tinggi dapat mengganggu keseimbangan tubuh, terutama pada saat kehamilan mulai membesar. Hal ini menimbulkan ibu hamil beresiko untuk jatuh. Akibat terjatuh, biasanya kehamilan dan ibu hamil itu sendiri akan mengalami trauma, dan yang lebih buruk akan terjadinya cacat janin atau keguguran.

4. Menggunakan Obat Anti Nyamuk


Obat anti nyamuk mengandung baham kimia aktif yang termasuk golongan pestisida. Efek samping zat kimia ini antara lain memicu kerusakan saraf. Obat anti nyamuk semprot bahkan mengandung minyak tanah yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal pada janin. Obat anti nyamuk dalam bentuk oles atau lotion mengandung bahan korosif dan dapat diserap kulit sehingga menjadi racun dalam tubuh. Untuk itu, penggunaan obat anti nyamuk baik dalam bentuk semprot, bakar, listrik, maupun oles (lotion) tidak adianjurkan bagi ibu hamil.
Pakailah kelambu di tempat tidur atau kasa nyamuk di setiap ventilasi rumah untuk menghindari gigitan nyamuk. Ibu hamil juga dapat menggunakan kayu putih sebagai obat anti nyamuk.

 

5. Melewati Perjalanan Yang Jelek


Banyak pertanyaan selama ini ke kami mengenai boleh tidaknya seorang ibu hamil mengendarai motor atau mobil. Banyak beranggapan bahwa seorang ibu hamil tidak boleh mengendarai sepeda motor atau mobil, karena dapat menggangu kesehatan kehamilan. Namun, sebetulnya yang tidak boleh itu adalah mengendarai kendaraan bermotor melewati jalan yang jelek, karena hal ini dapat memberikan guncangan kepada kehamilan itu sendiri. Guncangan yang sering akan memberikan trauma kepada kehamilan. Selain itu guncangan pada saat melewati jalan yang jelek adalah dapat membuat otot punggung, pinggang, perut dan paha ibu hamil meregang sehingga ibu hamil mudah mengalami kelelahan.
Kurangilah kecepatan kalo melewati jalan yang jelek atau lebih baik cari rute lain dengan jalan yang lebih baik. Selain itu, untuk mengendarai mobil, sebaiknya ibu hamil dengan kehamilan 7 bulan ke atas jangan mengendarai mobil, dikhawatirkan perut yang semakin membesar membuat mengendarai steer mobil menjadi terganggu, dan mengendarai mobil menjadi tidak aman.

 

6. Mengkonsumsi Obat-obatan Tanpa Petunjuk Dokter


Obat yang dikonsumsi ibu hamil dapat masuk ke dalam plasenta dan sirkulasi janin. Beberapa jenis obat bahkan dapat di sekresi melalui ASI sehingga kadarnya dalam sirkulasi tubuh bayi hampir sama dengan kadar dalam darah ibu yang dalam beberapa situasi akan membahayakan bayi.
Beberapa jenis obat boleh diminum selama kehamilan ataupun menyusui karena terbukti aman, baik bagi ibu hamil maupun janin. Namun, beberapa jenis obat lain yang berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan ibu hamil dan janin. Dan kami yakin, tidak semua ibu hamil mengetahui mana obat yang aman dan mana yang tidak. Oleh karena itu setiap jenis obat ataupun jamu yang akan dikonsumsi, lebih baik konsultasikan dulu dengan dokter anda, jangan hanya percaya pada "kata orang".

 

7. Diet Selama Kehamilan


Melakukan diet selama kehamilan akan membahayakan ibu hamil dan janin. Diet selama kehamilan  akan menyebabkan kekurangan vitamin, mineral, dan zat-zat lain yang sangat diperlukan selama kehamilan. Lagian untuk apa diet? toh kalo hamil perut akan terus membesar, jadi nggak ada gunanya sama sekali diet selama kehamilan.

Friday, December 18, 2015

CARA MERAWAT BAYI KUCING BARU LAHIR YANG DITINGGALKAN INDUKNYA

CARA MERAWAT BAYI/ANAK KUCING BARU LAHIR YANG DITINGGALKAN INDUKNYA


           




Seekor anak kucing mungkin memerlukan perawatan khusus karena induknya meninggal, sakit, menolak, atau menelantarkan anak kucing tersebut. Sebenarnya anak kucing sebenarnya tidak boleh dipisahkan dari induknya, jika memungkinkan, sebelum usianya mencapai 5 sampai 6 minggu. Hal ini karena bayi kucing membutuhkan susu induknya sebagai nutrisi terbaik dan juga untuk daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh pasif ini bertahan hingga anak kucing berusia 6 sampai 14 minggu. Karena kucing piatu tidak memiliki perlindungan semacam itu, maka mereka sangat rawan terserang penyakit. Berikut beberapa langkah yang dapat Anda ikuti untuk merawat anak kucing yang terpisah dari induknya.

Langkah awal yang baik cobalah untuk menemukan ibu asuh untuk kucing tersebut; misalnya peternak, dokter hewan dan tempat penampungan hewan yang mungkin tahu bagaimana merawat kucing di wilayah Anda. Hubungilah orang-orang yang memiliki kucing yang mungkin bisa membantu Anda. Sebagai catatan, seekor kucing seringkali mau menyusui anak kucing lain selain anak mereka sendiri.

Jika Anda harus memberi makan anak kucing tersebut sendiri yang ditinggalkan oleh induknya, Anda harus mencurahkan cukup energi dan berminggu-minggu perawatan khusus jika kucing memiliki kemungkinan tinggi untuk bertahan hidup. Hal ini karena semakin muda anak kucing, maka semakin rapuh kondisinya. Anak kucing yang sangat muda tidak akan mungkin mampu bertahan hidup tanpa induknya, tidak peduli sebaik apapun perawatan yang dia peroleh.



Tahap-tahap Merawat Bayi Kucing

Mengatur Suhu / Menjaga kehangatan

Lindungilah anak kucing dari hawa dingin. Tempatkan dia di bawah pakaian Anda, di dekat kulit atau letakkan lampu pijar (warna kuning) diatas tempat tidurnya. Sebagian besar energi anak kucing diperlukan untuk pertumbuhan dan berteriak untuk meminta makanan sehingga tidak ada cukup banyak energi yang tersisa untuk menghangatkan badan. Normalnya, induk kucing dan sesama anak kucing lain akan saling menghangatkan badan mereka. Selama minggu pertama, anak kucing harus dijaga dalam suhu antara 31 sampai 33 derajat Celcius. Selama dua minggu berikutnya, mereka masih memerlukan suhu sekitar 27 derajat. Ketika usia mereka mencapai sekitar 5 minggu, mereka sudah mampu bertahan pada suhu di bawah suhu kamar.

Jika memungkinkan, bawalah anak kucing tersebut ke dokter hewan untuk memeriksa kondisinya secara umum dan kemungkinan dehidrasi. Kemungkinan anak kucing dapat mengalami dehidrasi secara cepat tanpa keberadaan induknya. Dia juga mungkin memerlukan cairan di bawah kulit. Anak kucing yang mengalami dehidrasi karena kekurangan cairan atau diare, hanya akan memiliki sedikit energi atau nafsu makan sehingga penting untuk segera merawatnya. Tempat tidurnya juga harus diperiksa untuk melihat apa ada cacing atau parasit.


Pemberian Susu

Susu identik dengan anak kucing. Banyak pemula yang hanya memberikan susu sebagai makanan pada anakan kucingg yang baru dimilikinya. Susu memang makanan padat nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh anakan kucing yang belum bisa memakan makanan padat yang dimakan oleh kucing dewasa.

Tapi tahukah anda bahwa tidak semua susu dapat dicerna oleh kucing? 
           
            Susu yang tidak dapat dicerna oleh kucing adalah susu yang berlaktosa seperti susu sapi segar ataupun produk sampingannya. Laktosa adalah gula susu yang merupakan salah satu komponen khas dalam susu bersama dengan trigliserida (lemak susu) dan kasein (protein susu). Kandungan laktosa sekitar 4,6% dalam susu. Untuk mencerna laktosa maka pencernaan harus menggunakan enzim laktase yaitu salah satu enzim pencernaan yang diproduksi oleh sel-sel di usus kecil yang bertugas memecah gula susu menjadi bentuk yang lebih mudah untuk diserap ke dalam tubuh. Sayangnya, pencernaan yang dimiliki oleh kucing tidak dapat memproduksi enzim ini sehingga laktosa tidak terurai, butiran laktosa akan tertinggal di muka lubang usus halus dan menyerap banyak air dari sekitarnya sehingga menimbulkan diare. Ada kalanya sebelum keluar, ia tertahan di kolon dan diurai oleh bakteri penghasil gas (CH4, CO2, H2). Akibatnya, perut menjadi kembung, nyeri lambung, hingga diare. 

Ada beberapa pencernaan kucing yang akhirnya menjadi kebal terhadap laktosa. kucing tidak mengalami diare ataupun perut kembung. Hal ini bukan berarti baik karena pencernaan kucing mengalami gangguan yang tidak terlihat sehingga fungsi kerjanya menurun. kucing tidak dapat mencerna dan menyerap nutisi dengan maksimal sehingga harus diberikan makanan dengan jumlah yang lebih banyak daripada yang seharusnya. Akibatnya kucing akan kehilangan berat badan dan malnutrisi. 

Pemberian susu dapat dilakukan dengan menggunakan alat tetes mata, spuit 1 cc, atau botol perawatan (tersedia di dokter hewan). Jika Anda memakai alat tetes mata, berhati-hatilah agar tidak memaksa memasukkan susu ke dalam mulut kucing. Biarkan bayi kucing menghisap cairan dengan kecepatannya sendiri. Jika Anda memaksanya, ada kemungkinan Anda akan mengisi paru-paru bayi kucing tersebut dengan susu dan mengakibatkan pneumonia, jika bayi kucing tersebut sudah cukup besar untuk menyusu sendiri, maka sebaiknya memakai botol.

Semua peralatan yang akan dipakai harus disterilkan terlebih dahulu.  Untuk menyusui kucing Anda, tempatkan perutnya diatas handuk atau permukaan bertekstur di mana dia bisa berpegangan. Buka mulutnya dengan ujung jari Anda dengan lembut, lalu selipkan ujung puting botol diantara rahangnya. Untuk mencegah masuknya udara ke dalam perut kucing, pegang botol dalam sudut 45 derajat, tarik dorong botol perlahan-lahan untuk mendorong anak kucing menghisapnya dengan kuat.

Jika anak kucing menghisap cairan hingga masuk ke dalam paru-parunya, segera balikkan kucing tersebut sampai dia tidak lagi tersedak. Jika anak kucing tersebut tidak kuat menghisap, segera minta bantuan dokter hewan.

Susu harus dihangatkan sesuai dengan suhu tubuh dan diberikan ke anak kucing setiap 3 sampai 4 jam. Ketika mereka sudah lebih besar, berikan susu setiap 6 sampai 8 jam. Periksa bungkus susu untuk mengetahui jumlah dan frekuensi pemberian susu yang dianjurkan. Seekor anak kucing biasanya memerlukan sekitar 8 cc susu untuk setiap ons berat badan tubuhnya per hari. Usia anak kucing menentukan jumlah frekuensi pemberian makanan yang harus diberikan.
Ketika seekor anak kucing telah memperoleh cukup asupan susu, akan timbul gelembung udara di sekeliling mulutnya dan perutnya akan nampak bulat. Setiap selesai makan, bantulah kucing agar bersendawa dengan cara menggendongnya di atas bahu Anda lalu tepuk punggungnya perlahan-lahan.
Jangan memberi terlalu banyak makanan kepada anak kucing karena hal tersebut dapat mengakibatkan diare dan masalah-masalah lainnya.


Petunjuk Pemberian Susu

Usia (dalam minggu)     Berat rata-rata      Jumlah susu per hari     Frekuensi pemberian susu per hari
1                                   4 ons                     32 cc                              6 kali
2                                        7ons                    56cc                             4kali                         
3                                  10 ons                    80 cc                              3 kali
4                                  13 ons                   104 cc                             3 kali
5                                  1 pon                     128 cc                             3 kali

Berat badan anak kucing harus ditimbang secara teratur untuk memastikan mereka tumbuh dengan baik. Anda akan segera tahu ketika anak kucing Anda sehat, yakni ketika mereka tumbuh dengan sangat cepat.


Membuang Kotoran bayi kucing

Induk kucing juga merawat kedua organ anak kucing mereka, yakni mulut dan anus. Dengan menjilat perut kucing, induk kucing mendorong kotoran dalam perut dan membersihkannya kemudian. Ibu asuh kucing juga harus menggosok perut dan pantat kucing dengan lembut dengan menggunakan bola-bola kapas atau tisu yang dibasahi dengan air hangat. Hal ini akan mendorong pembuangan kotoran dan menjaga bayi kucing tetap bersih. Berhati-hatilah dalam menggosok perutnya ketika membantunya mengeluarkan kotoran. Jaga agar tetap bersih dan perhatikan apa ada luka yang menandakan Anda menggosok terlalu keras atau apa Anda tidak membersihkan dengan cukup baik.

Ketika Anda memberi makan dan membersihkan anak kucing, cucilah bulu mereka dengan handuk basah hangat. Itu akan membantu dalam membersihkan bulunya, mengajarkan mereka untuk membersihkan bulu mereka sendiri, dan memberinya perasaan diperhatikan.

Jika anak kucing terserang diare dan terus terbaring di tempat tidurnya, ini memudahkan untuk mencucinya dengan air hangat.

Insting anak kucing akan kebutuhannya untuk menghisap (diperburuk dengan tidak adanya puting susu induknya) mungkin menyebabkan dia menghisap telinga, ekor atau alat kelamin kucing saudaranya yang dapat menyebabkan iritasi. Cobalah untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara membelai mulut kucing dengan jari Anda atau dengan kain lembut.


Penyapihan

Jika diperlukan Anda bisa mulai menyapih ketika anak kucing berusia 4 minggu. Mulailah dengan memberinya susu dalam mangkuk. Kemudian secara perlahan berilah makanan padat. Pemberian makanan khusus bayi kucing biasanya berjalan dengan sukses. Anda juga bisa membasahi makanan kucing kering dengan susu atau air. Jangan berharap anak kucing bisa disapih dalam waktu satu malam. Ketika dia mulai makan dari mangkuk, kurangi pemberian susu melalui botol.
            Makanan kucing kaleng juga bisa dipakai untuk memperkenalkan makanan padat pada kucing. Anak kucing yang masih kecil tidak bisa mengunyah makanan kering tanpa diberi air. Periksa petunjuk pemberian makanan di kemasannya dan belilah makanan kucing berkualitas tinggi. Sebagian besar makanan kucing yang dijual di supermarket tidak sehat dan tidak dapat membantu anak kucing Anda tumbuh dengan baik.

Perubahan makanan dapat mengakibatkan diare, jadi selalu perhatikan kotorannya. Hal ini karena diare dapat mengakibatkan kematian bagi anak kucing yang masih kecil.

~Melatih Pembuangan Kotoran

Usia 4 minggu adalah waktu yang tepat untuk memperkenalkan kotak kotoran pada anak kucing. Letakkan kucing di kotak tersebut setiap selesai makan. Anda perlu mengambil kaki anak kucing tersebut dan mengajarinya menggaruk untuk menutupi kotoran. Bisanya anak kucing dapat belajar dengan cepat.


~Kasih Sayang dan Perhatian

Selain makanan dan kehangatan, anak kucing juga memerlukan kedekatan emosional. Belailah anak kucing Anda secara rutin dan biarkan dia menyusup ke dalam tubuh Anda yang hangat.
Beberapa ahli percaya bahwa kucing yang dirawat dengan penuh perhatian cenderung menjadi lebih pandai, setia, dan memiliki kasih sayang yang lebih dalam kepada pemilik mereka. Pelatih kucing juga merekomendasikan hal yang sama bahkan bersumpah bahwa kasih sayang dan perhatian memudahkan dalam proses pelatihan mereka.

~Catatan Penting

Saat lahir, berat anak kucing normal adalah sekitar 2 sampai 4 ons. Di akhir minggu pertama, berat badannya harus mencapai dua kalinya. Anak kucing akan mampu membuka mata pada usia 8 hari. Matanya akan tetap biru sampai usia 2 minggu. (Warna aslinya tidak akan muncul sampai usianya mencapai 3 bulan).


Pada usia 2 minggu telinganya akan mulai berdiri. Dia akan mulai mencoba berjalan pada usia 3 minggu. Kemudian pada usia 4 minggu, dia akan mulai bermain dengan kucing lain dan giginya pun mulai tumbuh.