Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Hamil
1. Yang Perlu Diperhatikan
saat melakukan Hubugan
Intim Saat Hamil
Sedikit mengutip dari DokterSehat.com
tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berhubungan intm saat hamil.
Banyak pasangan muda yang kebingungan untuk melakukan hubungan intim pada saat
sang istri sedang mengalami kehamilan. Banyak pasangan yang takut jikalau
mereka berhubungan intim maka akan mengganggu kehamilan yang sedang dialami
sang istri. Kekhawatiran ini dirasa wajar, khususnya untuk pasangan yang baru
mengalami masa kehamilan pertama. Namun, ternyata, meskipun dalam kondisi
hamil, ternyata hubungan intim suami istri pun tetap dapat dilakukan, meskipun
dengan batasan-batasan tertentu agar kesehatan kehamilan tetap terjaga.
Beberapa hal yang patut diperhatikan agar dapat melakukan hubungan intim dengan
aman saat hamil adalah sebagai berikut:
- Hal pertama yang paling banyak ditanyakan tentunya adalah bagaimana posisi berhubungan intim yang aman saat hamil. Hal ini sangat penting karena akan sangat berpengaruh pada kondisi janin. Pakar kesehatan manyarankan bahwa posisi pria, khususnya yang menindih tubuh wanita, ada baiknya tidak dilakukan demi keamanan kehamilan. Gerakan yang terlalu cepat dan kuat dari pria juga sebaiknya jangan terlalu dipaksakan.
- Banyak pasangan yang menilai puncak dari sebuah hubungan intim adalah adanya orgasme. Hal ini juga tetap dapat dicapai meskipun kondisi sang istri dalam kondisi hamil. Namun, orgasme pada wanita hamil ternyata dapat memicu kontraksi rahim. Jika kontraksi terjadi dalam waktu kurang dari satu jam, maka hal tersebut tidak perlu dipermasalahkan. Namun, jika konstraksi rahim terjadi lebih dari satu jam, ada baiknya pemeriksaan ke dokter dilakukan.
- Untuk dapat melakukan hubungan intim, ada baiknya juga hanya dilakukan jika kondisi kandungan dalam kondisi sehat, tanpa adanya gangguan seperti mulut rahim terbuka, ketuban pecah, infeksi, atau masalah lainnya.
- Ada baiknya seks oral tidak dilakukan oleh wanita hamil. Hal ini dikarenakan hormone estrogen wanita hamil akan menyebabkan pembuluh darah wanita terbuka. Hal ini tentu saja membuat pembuluh darah rentan mengalami bakteri dari air liur.
- Ada baiknya pasangan yang pernah mengalami sejarah keguguran untuk tidak berhubungan intim untuk menghindari resiko adanya keguguran lagi.
- Hal yang sama berlaku bagi wanita yang mengalami kehamilan yang lebih dari kembar dua. Resiko dari melakukan hubungan intim akan sangat tinggi karena adanya beban kehamilan yang cukup tinggi.
2. Jangan Terlalu Gemuk Saat
Hamil
Wanita yang kelebihan berat
badan saat hamil berisiko mengalami gestational diabetes. Kemungkinan besar
risiko terserang diabetes tipe 2 akan mengembang usai melahirkan. Gestational
diabetes biasanya terjadi saat masa kehamilan. Diabetes jenis ini bisa
mengakibatkan bayi tumbuh besar pada usia kehamilan dan dapat mengakibatkan terjadinya
komplikasi saat persalinan.
Sebagaimana yang dilansir dalam
Foxnews, 50 persen wanita yang didiagnosis menderita diabetes
gestational bisa mengembangkan diabetes tipe 2 dalam lima sampai 10 tahun ke
depan. Wanita yang mengalami obesitas atau berat badan berlebih serta memiliki
riwayat diabetes pada keluarga berisiko mengalami diabetes gestational. Sebagai
pencegahan, para wanita disarankan untuk mengontrol berat badan sebelum hamil.
Selain itu, konsumsilah
suplemen seperti suplemen inositol yang bisa mengembalikan keuburan dalam
sindrom ovarium polikistik. Suplemen ini bisa mengurangi risiko ibu hamil
terkena diabetes gestational.
3. Kurang pemakaian Sepatu Hak Tinggi
Penggunaan
sepatu hak tinggi dapat menyebabkan peregangan otot-otot di daerah pinggang.
Ibu hamil akan lebih sering mengeluskan rasa sakit dan pegal di daerah
pinggang. Hal ini disebabkan pada saat hamil terjadi perubahan sumbu tubuh,
dimana tubuh akan cenderung condong ke depan, sehingga ibu hamil berusaha
menegakkan tubuh dengan cara meregangkan otot pinggang dan punggung. Nah, jika
ibu hamil menggunakan sepatu dengan hak tinggi, peregangan otot di daerah
pinggang dan punggung akan semakin bertambah, karena beban ke depan menjadi
double, dari kehamilan itu sendiri dan juga dari sepatu hak tinggi, dan ini
mengakibatkan pinggang dan punggung terasa semakin sakit.
Selain
itu sepatu dengan hak tinggi dapat mengganggu keseimbangan tubuh, terutama pada
saat kehamilan mulai membesar. Hal ini menimbulkan ibu hamil beresiko untuk
jatuh. Akibat terjatuh, biasanya kehamilan dan ibu hamil itu sendiri akan
mengalami trauma, dan yang lebih buruk akan terjadinya cacat janin atau keguguran.
4. Menggunakan Obat Anti Nyamuk
Obat
anti nyamuk mengandung baham kimia aktif yang termasuk golongan pestisida. Efek
samping zat kimia ini antara lain memicu kerusakan saraf. Obat anti nyamuk
semprot bahkan mengandung minyak tanah yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal
pada janin.
Obat anti nyamuk dalam bentuk oles atau lotion mengandung bahan korosif dan
dapat diserap kulit sehingga menjadi racun dalam tubuh. Untuk itu, penggunaan
obat anti nyamuk baik dalam bentuk semprot, bakar, listrik, maupun oles
(lotion) tidak adianjurkan bagi ibu hamil.
Pakailah
kelambu di tempat tidur atau kasa nyamuk di setiap ventilasi rumah untuk
menghindari gigitan nyamuk. Ibu hamil juga dapat menggunakan kayu putih sebagai
obat anti nyamuk.
5. Melewati Perjalanan Yang Jelek
Banyak
pertanyaan selama ini ke kami mengenai boleh tidaknya seorang ibu hamil
mengendarai motor atau mobil. Banyak beranggapan bahwa seorang ibu hamil tidak
boleh mengendarai sepeda motor atau mobil, karena dapat menggangu kesehatan
kehamilan. Namun, sebetulnya yang tidak boleh itu adalah mengendarai kendaraan
bermotor melewati jalan yang jelek, karena hal ini dapat memberikan guncangan
kepada kehamilan itu sendiri. Guncangan yang sering akan memberikan trauma
kepada kehamilan. Selain itu guncangan pada saat melewati jalan yang jelek
adalah dapat membuat otot punggung, pinggang, perut dan paha ibu hamil meregang
sehingga ibu hamil mudah mengalami kelelahan.
Kurangilah
kecepatan kalo melewati jalan yang jelek atau lebih baik cari rute lain dengan
jalan yang lebih baik. Selain itu, untuk mengendarai mobil, sebaiknya ibu hamil
dengan kehamilan 7 bulan ke atas jangan mengendarai mobil, dikhawatirkan perut
yang semakin membesar membuat mengendarai steer mobil menjadi terganggu, dan
mengendarai mobil menjadi tidak aman.
6. Mengkonsumsi Obat-obatan Tanpa Petunjuk Dokter
Obat yang dikonsumsi
ibu hamil dapat masuk ke dalam plasenta
dan sirkulasi janin.
Beberapa jenis obat bahkan dapat di sekresi melalui ASI sehingga kadarnya dalam
sirkulasi tubuh bayi hampir sama dengan kadar dalam darah ibu yang dalam
beberapa situasi akan membahayakan bayi.
Beberapa jenis obat boleh diminum selama kehamilan ataupun menyusui karena terbukti aman, baik bagi ibu hamil maupun janin. Namun, beberapa jenis obat lain yang berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan ibu hamil dan janin. Dan kami yakin, tidak semua ibu hamil mengetahui mana obat yang aman dan mana yang tidak. Oleh karena itu setiap jenis obat ataupun jamu yang akan dikonsumsi, lebih baik konsultasikan dulu dengan dokter anda, jangan hanya percaya pada "kata orang".
Beberapa jenis obat boleh diminum selama kehamilan ataupun menyusui karena terbukti aman, baik bagi ibu hamil maupun janin. Namun, beberapa jenis obat lain yang berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan ibu hamil dan janin. Dan kami yakin, tidak semua ibu hamil mengetahui mana obat yang aman dan mana yang tidak. Oleh karena itu setiap jenis obat ataupun jamu yang akan dikonsumsi, lebih baik konsultasikan dulu dengan dokter anda, jangan hanya percaya pada "kata orang".
7. Diet Selama Kehamilan
Melakukan
diet selama kehamilan akan membahayakan ibu hamil dan janin. Diet selama
kehamilan akan menyebabkan kekurangan vitamin,
mineral, dan zat-zat lain yang sangat diperlukan selama kehamilan. Lagian untuk
apa diet? toh kalo hamil perut akan terus membesar, jadi nggak ada gunanya sama
sekali diet selama kehamilan.
No comments:
Post a Comment
komentar