Wednesday, December 30, 2015

Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Hamil



Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Hamil




1. Yang Perlu Diperhatikan saat melakukan Hubugan
    Intim Saat Hamil

Sedikit mengutip dari DokterSehat.com tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berhubungan intm saat hamil. Banyak pasangan muda yang kebingungan untuk melakukan hubungan intim pada saat sang istri sedang mengalami kehamilan. Banyak pasangan yang takut jikalau mereka berhubungan intim maka akan mengganggu kehamilan yang sedang dialami sang istri. Kekhawatiran ini dirasa wajar, khususnya untuk pasangan yang baru mengalami masa kehamilan pertama. Namun, ternyata, meskipun dalam kondisi hamil, ternyata hubungan intim suami istri pun tetap dapat dilakukan, meskipun dengan batasan-batasan tertentu agar kesehatan kehamilan tetap terjaga. Beberapa hal yang patut diperhatikan agar dapat melakukan hubungan intim dengan aman saat hamil adalah sebagai berikut:
  • Hal pertama yang paling banyak ditanyakan tentunya adalah bagaimana posisi berhubungan intim yang aman saat hamil. Hal ini sangat penting karena akan sangat berpengaruh pada kondisi janin. Pakar kesehatan manyarankan bahwa posisi pria, khususnya yang menindih tubuh wanita, ada baiknya tidak dilakukan demi keamanan kehamilan. Gerakan yang terlalu cepat dan kuat dari pria juga sebaiknya jangan terlalu dipaksakan.
  • Banyak pasangan yang menilai puncak dari sebuah hubungan intim adalah adanya orgasme. Hal ini juga tetap dapat dicapai meskipun kondisi sang istri dalam kondisi hamil. Namun, orgasme pada wanita hamil ternyata dapat memicu kontraksi rahim. Jika kontraksi terjadi dalam waktu kurang dari satu jam, maka hal tersebut tidak perlu dipermasalahkan. Namun, jika konstraksi rahim terjadi lebih dari satu jam, ada baiknya pemeriksaan ke dokter dilakukan.
  • Untuk dapat melakukan hubungan intim, ada baiknya juga hanya dilakukan jika kondisi kandungan dalam kondisi sehat, tanpa adanya gangguan seperti mulut rahim terbuka, ketuban pecah, infeksi, atau masalah lainnya.
  • Ada baiknya seks oral tidak dilakukan oleh wanita hamil. Hal ini dikarenakan hormone estrogen wanita hamil akan menyebabkan pembuluh darah wanita terbuka. Hal ini tentu saja membuat pembuluh darah rentan mengalami bakteri dari air liur.
  • Ada baiknya pasangan yang pernah mengalami sejarah keguguran untuk tidak berhubungan intim untuk menghindari resiko adanya keguguran lagi.
  • Hal yang sama berlaku bagi wanita yang mengalami kehamilan yang lebih dari kembar dua. Resiko dari melakukan hubungan intim akan sangat tinggi karena adanya beban kehamilan yang cukup tinggi.


2. Jangan Terlalu Gemuk Saat Hamil

Wanita yang kelebihan berat badan saat hamil berisiko mengalami gestational diabetes. Kemungkinan besar risiko terserang diabetes tipe 2 akan mengembang usai melahirkan. Gestational diabetes biasanya terjadi saat masa kehamilan. Diabetes jenis ini bisa mengakibatkan bayi tumbuh besar pada usia kehamilan dan dapat mengakibatkan terjadinya komplikasi saat persalinan.
Sebagaimana yang dilansir dalam Foxnews, 50 persen wanita yang didiagnosis menderita diabetes gestational bisa mengembangkan diabetes tipe 2 dalam lima sampai 10 tahun ke depan. Wanita yang mengalami obesitas atau berat badan berlebih serta memiliki riwayat diabetes pada keluarga berisiko mengalami diabetes gestational. Sebagai pencegahan, para wanita disarankan untuk mengontrol berat badan sebelum hamil.
Selain itu, konsumsilah suplemen seperti suplemen inositol yang bisa mengembalikan keuburan dalam sindrom ovarium polikistik. Suplemen ini bisa mengurangi risiko ibu hamil terkena diabetes gestational.

3. Kurang pemakaian Sepatu Hak Tinggi


Penggunaan sepatu hak tinggi dapat menyebabkan peregangan otot-otot di daerah pinggang. Ibu hamil akan lebih sering mengeluskan rasa sakit dan pegal di daerah pinggang. Hal ini disebabkan pada saat hamil terjadi perubahan sumbu tubuh, dimana tubuh akan cenderung condong ke depan, sehingga ibu hamil berusaha menegakkan tubuh dengan cara meregangkan otot pinggang dan punggung. Nah, jika ibu hamil menggunakan sepatu dengan hak tinggi, peregangan otot di daerah pinggang dan punggung akan semakin bertambah, karena beban ke depan menjadi double, dari kehamilan itu sendiri dan juga dari sepatu hak tinggi, dan ini mengakibatkan pinggang dan punggung terasa semakin sakit.
Selain itu sepatu dengan hak tinggi dapat mengganggu keseimbangan tubuh, terutama pada saat kehamilan mulai membesar. Hal ini menimbulkan ibu hamil beresiko untuk jatuh. Akibat terjatuh, biasanya kehamilan dan ibu hamil itu sendiri akan mengalami trauma, dan yang lebih buruk akan terjadinya cacat janin atau keguguran.

4. Menggunakan Obat Anti Nyamuk


Obat anti nyamuk mengandung baham kimia aktif yang termasuk golongan pestisida. Efek samping zat kimia ini antara lain memicu kerusakan saraf. Obat anti nyamuk semprot bahkan mengandung minyak tanah yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal pada janin. Obat anti nyamuk dalam bentuk oles atau lotion mengandung bahan korosif dan dapat diserap kulit sehingga menjadi racun dalam tubuh. Untuk itu, penggunaan obat anti nyamuk baik dalam bentuk semprot, bakar, listrik, maupun oles (lotion) tidak adianjurkan bagi ibu hamil.
Pakailah kelambu di tempat tidur atau kasa nyamuk di setiap ventilasi rumah untuk menghindari gigitan nyamuk. Ibu hamil juga dapat menggunakan kayu putih sebagai obat anti nyamuk.

 

5. Melewati Perjalanan Yang Jelek


Banyak pertanyaan selama ini ke kami mengenai boleh tidaknya seorang ibu hamil mengendarai motor atau mobil. Banyak beranggapan bahwa seorang ibu hamil tidak boleh mengendarai sepeda motor atau mobil, karena dapat menggangu kesehatan kehamilan. Namun, sebetulnya yang tidak boleh itu adalah mengendarai kendaraan bermotor melewati jalan yang jelek, karena hal ini dapat memberikan guncangan kepada kehamilan itu sendiri. Guncangan yang sering akan memberikan trauma kepada kehamilan. Selain itu guncangan pada saat melewati jalan yang jelek adalah dapat membuat otot punggung, pinggang, perut dan paha ibu hamil meregang sehingga ibu hamil mudah mengalami kelelahan.
Kurangilah kecepatan kalo melewati jalan yang jelek atau lebih baik cari rute lain dengan jalan yang lebih baik. Selain itu, untuk mengendarai mobil, sebaiknya ibu hamil dengan kehamilan 7 bulan ke atas jangan mengendarai mobil, dikhawatirkan perut yang semakin membesar membuat mengendarai steer mobil menjadi terganggu, dan mengendarai mobil menjadi tidak aman.

 

6. Mengkonsumsi Obat-obatan Tanpa Petunjuk Dokter


Obat yang dikonsumsi ibu hamil dapat masuk ke dalam plasenta dan sirkulasi janin. Beberapa jenis obat bahkan dapat di sekresi melalui ASI sehingga kadarnya dalam sirkulasi tubuh bayi hampir sama dengan kadar dalam darah ibu yang dalam beberapa situasi akan membahayakan bayi.
Beberapa jenis obat boleh diminum selama kehamilan ataupun menyusui karena terbukti aman, baik bagi ibu hamil maupun janin. Namun, beberapa jenis obat lain yang berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan ibu hamil dan janin. Dan kami yakin, tidak semua ibu hamil mengetahui mana obat yang aman dan mana yang tidak. Oleh karena itu setiap jenis obat ataupun jamu yang akan dikonsumsi, lebih baik konsultasikan dulu dengan dokter anda, jangan hanya percaya pada "kata orang".

 

7. Diet Selama Kehamilan


Melakukan diet selama kehamilan akan membahayakan ibu hamil dan janin. Diet selama kehamilan  akan menyebabkan kekurangan vitamin, mineral, dan zat-zat lain yang sangat diperlukan selama kehamilan. Lagian untuk apa diet? toh kalo hamil perut akan terus membesar, jadi nggak ada gunanya sama sekali diet selama kehamilan.

No comments:

Post a Comment

komentar